Didirikannya
sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Ada pendapat yang menyatakan
bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau
yang sebesar-besarnya. Pendapat lain mengemukakan bahwa tujuan perusahaan
adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan
pendapat lain menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai
perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga pendapat tersebut
sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang
ingin dicapai berbeda antara tujuan yang satu dengan lainnya.
Oleh karena itu
tujuan perusahaan sebenarnya ada 3 macam yaitu :
1.
Mencapai
atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan.
2.
Menjaga
kelangsungan hidup perusahaan.
3.
Mencapai
kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial masyarakat.
Untuk
mencapai tujuan perusahaan yang dikehendaki, perusahaan harus menjalankan
fungsi-fungsinya dengan baik. Fungsi-fungsi perusahaan tersebut meliputi fungsi
keuangan, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya manusia dan fungsi operasional.
Keempat fungsi tersebut memiliki peran sendiri-sendiri dalam perusahaan dan
pelaksanaannya saling berkaitan.
Manajemen
keuangan sendiri atau dalam literatur lain disebut pembelanjaan, adalah segala
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana,
menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara
menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keungan merupakan manajemen
(pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola
aset untuk mencapai tujuan perusahaan. Dari definisi tersebut ada 3 fungsi
utama dalam manejemen keuangan yaitu :
1) Keputusan Investasi (Investment Desicion)
Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan.
Penanaman modal dapat dilakukan pada aktiva riil atau aktiva finansial. Aktiva
riil merpakan aktiva yang bersifat fisik atau dapat dilihat jelas secara fisik,
misalnya persediaan barang, gedung, tanah dan bangunan. Sedangkan aktiva
finansial merupakan aktiva berupa surat-surat berharga seperti saham dan
obligasi. Aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan akan digunakan dalam
operasinya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemampuan perusahaan mengelola
aktiva tersebut sangat menentukan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang
diinginkan.
Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva
apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi ini merupakan
keputusan yang paling penting diantara ketiga keputusan. Hal ini karena
keputusan investasi berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas
investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan datang.
Rentabilitas investasi merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang
dihasilkan dari suatu investasi.
Keputusan investasi dilakukan dengan beberapa langkah,
yaitu :
1. Manajer keuangan menetapkan berapa aset secara
keseluruhan yag diperlukan oleh perusahaan.
2. Aset yang diperlukan perlu ditetapkan komposisi dari
aset-aset tersebut yaitu berapa jumlah aktiva lancar dan berapa jumlah aktiva
tetap.
3. Untuk mencapai pemanfaatan aset secara optimal maka
aset-aset yang tidak ekonomis lagi perlu dikurangi, dihilangkan, atau diganti
dengan aset yang baru.
2) Keputusan Pendanaan (Financing Desicion)
Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal, pertama
keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai
investasi. Sumber dana yang digunakan untuk membiayai investasi tersebut dapat
berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Kedua,
penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut
struktur modal yang optimum. Struktur modal optimum merupakan perimbangan
hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata minimal.
Oleh karena itu, perlu ditetapkan apakah perusahaan menggunakan sumber modal
ekstern yang berasal dari hutang dengan menerbitkan obligasi atau menggunakan
modal sendiri dengan menerbitkan saham baru sehingga beban biaya modal yang
ditanggung akan minimal.
3) Keputusan Pengelolaan Aset (Assets Management Decision)
Pengalokasian dana yang digunakan untuk pengadaan dan
pemanfaatan aset yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Tanggung jawab
tersebut menuntut manajer keuangan lebih memperhatikan pengelolaan aktiva
lancar dari pada aktiva tetap. Manajer keuangan yang konservatif akan
mengalokasikan dananya sesuai dengan jangka waktu aset yang didanai. Hal ini
brguna untuk mengurangi risiko kegagalan dalam pengambilan hutang perusahaan.
Manajemen
keuangan sebagai aktivitas memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola aset
secara efisien membutuhkan beberapa tujuan atau sasaran. Untuk menilai apakah
tujuan tersebut telah tercapai atau belum, maka dibutuhkan beberapa standar
dalam mengukur efisiensi keputusan perusahaan. Sebagai tujuan normatif tujuan
manajemen keuangan berkaitan dengan keputusan dibidang keuangan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go public maka
nilai perusahaan akan tercermin dari nilai pasar sahamnya. Semakin tinggi harga
saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang belum go
public maka nilai perusahaan adalah nilai yang terjadi apabila perusahaan
tersebut dijual. Tujuan memaksimumkan nilai perusahaan disebut juga sebagai
memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham yang dapat
diartikan juga sebagai memaksimumkan harga saham biasa dari perusahaan. Tujuan
memaksimumkan nilai perusahaan ini digunakan sebagai pengukur keberhasilan
perusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningkatkan
kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar