Kamis, 24 Oktober 2019

PERKEMBANGAN FUNGSI MANAJER KEUANGAN


Pada awal tahun 1930-an, fungsi keuangan dipegang oleh manajer keuangan yang disebut controller atau treasurer. Manajer ini bertanggung jawab terhadap pelaporan internal dan eksternal. Secara internal, tugas-tugas controller meliputi pengendalian, pengukuran, pelaporan dan evaluasi atas operasi perusahaan. Pelaporan dibuat secara periodik kepada manajemen operasional tentang hasil selama satu periode dan dibandingkan dengan anggaran operasi yang telah direncanakan. Sedangkan untuk pelaporan eksternal ditujukan pada kecukupan dan konsistensi kebijakan akuntansi dalam rangka memenuhi ketentuan dari pasar modal sebagai pihak yang memiliki kewenangan untuk mengatur perusahaan-perusahaan yang telah go public. Adapun fungsi treasurer pada dasarnya berkaitan dengan manajemen aktiva dengan penekanan pada sektor modal kerja dalam neraca. Tanggung jawab treasurer meliputi pengelolaan dan pengawasan kas, hubungan dengan bank dan pembiayaan jangka pendek.

Dewasa ini manajer keuangan semakin menempati posisi yang utama sebagai peringkat atas pada struktur organisasi perusahaan. Bahkan jabatan manajer keuangan berada pada posisi Wakil Presiden Bidang Keuangan. Adapun alasannya karena pentingnya perencanaan, analisis dan pengendalian operasi keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Di samping itu, wewenang untuk memutuskan masalah-masalah keuangan yang strategis jarang didelegasikan kepada unit-unit organisasi yang berada di level bawah, kecuali untuk hal-hal yang berkaitan dengan keputusan keuangan sehari-hari yang dilimpahkan kepada bendahara

Menurut Fred Weston, perkembangan fungsi keuangan sampai sekarang ini dipengaruhi oleh 5 perubahan besar dalam lingkungan eksternal, yaitu :
1.     Perkembangan teknologi yang pesat berakibat pada lebih cepatnya daur hidup dari setiap kehidupan produk.
2.     Kemampuan perusahaan memperoleh laba mengalaami penurunan dibanding penjualannya dari hampir seluruh perusahaan. Penurunan ini terutama terjadi pada sektor industri. Hal ini karena adanya persaingan yang semakin tajam dala perkembangan produk.
3.     Perang Dunia II yang telah menciptakan peluang-peluang bisnis yang memerlukan cara-cara pembiayaan tertentu menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus meningkat.
4.     Banyaknya perusahaan-perusahaan berskala besar yang tumbuh memerlukan pengelolaan keuangan yang spesifik.
5.     Adanya institusionalisasi aliran tabungan dan investasi yang membutuhkan para profesional dibidang investasi.

Dalam fungsinya sebagai pengambil keputusan pendanaan, manajer keuangan akan mecari alternatif sumber dana yang akan digunakan untuk mendanai aset yang akan diinvestasikan. Sumber dana tersebut dapat berasal dari modal asing (hutang) maupun modal sendiri (saham). Jika perusahaan akan menggunakan modal asing, maka perusahaan akan menjal obligasi kepada pemodal (investor). Obligasi merupakan surat pengakuan hutang perusahaan kepada pihal lain (investor). Sedangkan apabila akan menggunakan modal sendiri, maka perusahaan akan menjual saham-sahamnya. Saham merupakan surat bukti penyertaan atau bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang mengeluarkannya. Penjualan surat berharga berupa obligasi dan saham tersebut dapat dilakukan melalui pasar modal. Kemudian kas yang diperoleh dari penjualan surat berharga tersebut akan digunakan untuk membiayai atau mendanai aset perusahaan yang telah ditetapkan untuk kegiatan operasi perusahaan.

Dalam kegiatan operasinya, perusahaan akan berusaha agar menghasilkan aliran kas masuk yang lebih besar dari aliran kas keluar yang diinvestasikan. Apabila kas masuk ini lebih besar dari pada aliran kas keluar, maka kelebihan kas tersebut dapat diinvestasikan kembali pada aset perusahaan atau dikembalikan kepada pemodal yang berbentuk dividen.







TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERKEMBANGAN FUNGSI MANAJER KEUANGAN

Pada awal tahun 1930-an, fungsi keuangan dipegang oleh manajer keuangan yang disebut controller atau treasurer. Manajer ini bertanggung...