Teori
keuangan mengalami perkembangan sejak tahun 1900 sampai abad dua puluh satu ini
tidak begitu pesat. Perkembangan tersebut umumnya merupakan penyempurnaan dan
pendalaman serta perluasan analisis dari teori yang ada. Perkembangan teori
keuangan tersebut adalah :
1.
Teori
Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)
Asumsi
penting dalam teori keuangan adalah asumsi pasar modal yang efisien. Efisiensi
pasar modal ini bukan efisien dalam arti administrasi keuangannya, tetapi
efisien yang dimaksud adalah efisien secara informasional. Artinya bahwa
harga-harga sekuritas yang ada dipasar modal mencerminkan informasi relevan
yang mempengaruhi harga sekuritas tersebut. Efisiensi pasar modal ini memiliki
karakteristik sebagai berikut :
Ø Tidak ada biaya transaksi baik transaksi pembelian
maupuan penjualan.
Ø Tidak ada pajak.
Ø Pasar bersifat persaingan sempurna, artinya banyak
penjual dan banyak pembeli.
Ø Pembeli maupun penjual bersifat sebagai penentu harga.
Ø Baik individu maupun perusahaan mempunyai akses yang sama
ke pasar modal.
Ø Informasi yang berhubungan dengan pasar modal tersedia
untuk semua pelaku pasar dan mereka memiliki
harapan yang sama.
Ø Tidak ada biaya yang berkaitan dengan financial
distress.
2.
Teori
Struktur Modal (Capital Structure Theory)
Struktur
modal merupakan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Teori mengenai strukur modal pertama kali dikenalkan oleh Franco Modigliani dan
Merton Miller (biasa disingkat : MM) tahun 1958. Modligani dan Miller
mempublikasikan teori struktur modal ini dalam hubungannya dengan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang. Mereka
mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang
akan datang tidak dipengaruhi oleh besarnya struktur modal (dengan asumsi tidak
ada pajak). Jika teori ini benar maka manajer keuangan tidak perlu memikirkan
perencanaan besarnya struktur karena tidak berpengaruh terhadap kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Pada tahun 1963, Modligani-Miller
mempublikasikan teorinya yang kedua tentang struktur modal dengan memperhatikan
pajak. Adanya pajak maka nilai banyaknya hutang yang digunakan maka semakin
tinggi nilai perusahaan yang berarti semakin tinggi harga sahamnya.
3.
Teori
Dividen (Dividend Theory)
Menurut
Modligani-Miller dengan asumsi pasar modal efisien dan tidak ada pajak,
kebijakan dividen tidak relevan dengan konsep nilai perusahaan (harga saham).
Hal ini disebabkan setiap rupiah yang dibayarkan perusahaan sebagai dividen mengharuskan
perusahaan mengeluarkan saham baru. Sebagai akibat emisi saham baru itu maka
nilai sekarang dari penerimaan pemegang saham lama mejadi semakain kecil. Ini
artinya, pemegang dividen tidak mempengaruhi kemakmurannya. Dengan asumsi pasar
modal yang efisien maka nilai perusahaan hanya dipengaruhi oleh keputusan
penganggaran modal. Keputusan penganggaran modal tersebut nantinya akan
menentukan aliran kas dan tingkat risiko di masa datang.
4.
Teori
Diskonto Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)
Teori ini
mendasarkan diri pada konsep nilai waktu dari uang. Aliran kas yang akan
diterima pada masa depan dapat dinilai sekarang menggunakan faktor diskonto.
Faktor diskonto ini misalnya berupa bunga. Proses penilaian aliran kas di masa
depan tersebut dinamakan pendiskontoan aliran kas. Pendiskontoan aliran kas ini
dimaksudkan untuk menilai aliran kas di masa depan yang dinilai sekarang (present
value). proses pendiskontoan aliran kas ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu :
Ø Perkiraan estimasi aliran kas dimasa yang akan datang.
Ø Penilaian risiko alran kas dimasa yang akan datang.
Ø Menganalisis penilaian risiko dihubungkan dengan aliran
kas.
Ø Penentuan nilai sekarang dari aliran kas.
5.
Teori
Agen (Agent Theory)
Dalam
perusahaan sering terjadi konflik yang disebut agency problem. Agency
probem ini dapat muncul antara manager dan pemegang saham atau antara
kreditur dan pemegang saham. Dalam perusahaan besar agency problem sangat
potensial terjadi karena proporsi kepemilikan perusahaan oleh manajer relatif
kecil. Tidak jarang tindakan manajer bukannya memakmurkan pemegang saham,
malainkan memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi atau membeli
perusahaan lain. Motif utamanya adalah untuk menghindari pengambilalihan oleh
perusahaan lain. Konflik lain yang potensial terjadi dalam perusahaan besar
adalah kasus kebangkrutan antara pemegang saham dan kreditur.
6.
Teori
Informasi Asimetrik (Asymetric Information Theory)
Manajer
perusahaan mengetahui tentang informasi berkaitan dengan kondisi dan prospek
perusahaan dibanding dengan investor atau analis, kondisi seperti ini disebut asymetric
information. Artinya antara manajer dan pemilik saham mempunyai informasi
yang berbeda tentang perusahaan. Dampak yang mungkin muncuk dengan adanya asymetric
information adalah timbulnya kegagalan pasar.
7.
Teori
Portofolio (Portofolio Theory)
Tokoh
yang terkenal dengan teori portofolionya adalah Harry Markowitz. Dia pernah
memperoleh hadiah Nobel di bidang ekonomi tahun 1990. Markowitz sering disebut
sebagai father of modern portfolio theory. Teori portofolio menyatakan bahwa
risiko dapat dikurangi dengan cara mengkombinasikan aset ke dalam suatu
portofolio. Oleh karena itu, teori ini kemudian disempurnakan oleh William
Sharpe dengan mengembangkan teori keseimbangan yang menghubungkan antara risiko
dan hasil (return) yaitu dengan Capital Asset Pricing Model
(CAPM). Model CAPM ini dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa return suatu
saham merupakan fungsi dari tingkat keuntungan bebas risiko, tingkat keuntungan
yang disyaratkan atas portofolio pasar dan koefisien beta.
8.
Teori
Opsi (Option Theory)
Opsi
merupakan suatu hak untuk menjual atau membeli suatu aset dengan harga tertentu
selama jangka waktu tertentu. Perdagangan opsi di Amerika telah berkembang
sejak tahun 1800-an. Suatu model penilaian opsi telah diperkenalkan pada tahun
1973 oleh Fisher Black dan Myron Scholes. Model tersebut kemudian dikenal
dengan Black-Scholes Option Pricing Model. Namun demikian, walaupun
sudah agak lama teori ini berkembang tetapi sampai saat ini belum dianggap
sebagai teori dalam manajemen keuangan. Hanya saja ada beberpaa keputusan di
bidang keuangan yang dapat dianalisis dan dipahami lebih baik dengan
menggunakan kerangka teori opsi ini.
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar