Seperti yang kita ketahui, para manajer menyelesaikan
berbagai pekerjaan dengan bekerja bersama orang-orang lain. Hal ini menjelaskan
mengapa sebagian peneliti mengkaji manajemen dengan melihat orang-orang di
dalam organisasi. Bidang studi khusus yang mempelajari secara mendalam
tindakan-tindakan orang yang bekerja di sebuah organisasi dikenal sebagai
perilaku organisasi (organizational behavior, OB). Banyak diantara hal-hal yang
dikerjakan oleh para manajer masa kini dalam mengelola, memotivasi, memimpin,
membangun kepercayaan, bekerja dalam tim, mengelola konflik, dan lain
sebagainya merupakan sumbangsih dari berbagai penelitian OB.
Meskipun sejumlah kalangan di awal abad ke-20 mengakui
pentingnya peranan manusia dalam menentukan keberhasilan organisasi, empat nama
pemikir mencuat jauh diatas yang lainnya sebagai pendukung awal pendekatan OB
yaitu: Robert Owen, Hugo Munsterberg, Mary Parker Follett, dan Chester Barnard.
Kontribusi mereka memang beragam dan berbeda-beda tetapi mereka semua meyakini
bahwa manusia merupakan kekayaan (aset) terpenting yang dimiliki sebuah
organisasi sehingga harus dikelola secara baik dan benar. Gagasan-gagasan
mereka kemudian menjadi landasan bagi praktik-praktik manajemen semisal
prosedur pemilihan karyawan, program-program motivasi, dan bekerja dalam tim.
Berikut ini hal- hal terpenting dari gagasan-gagasan para
pendukung awal perilaku organisasi (organizational behavior) :
a. Robert
Owen (Akhir 1700-an)
ü Merasa
prihatin atas kondisi kerja manusia yang sangat buruk.
ü Menggagas
sebuah tempat kerja yang ideal.
ü
Berpendapat bahwa uang yang dikeluarkan
untuk memperbaiki kondisi buruh merupakan investasi yang cerdas.
b. Hugo
Munsterbeg (Awal 1900-an)
ü
Seorang perintis (pionir) di bidang
psikologi industri - sebuah bidang studi ilmiah tentang bagaimana orang
bekerja.
ü
Menggagas penggunaan uji-uji psikologi
sebagai sarana pemilihan karyawan, konsep-konsep teori pembelajaran untuk
pelatihan karyawan, dan studi perilaku manusia untuk memotivasi karyawan.
c.
Mary Parker Follet (Awal 1900-an)
ü
Salah satu orang pertama yang menyadari
bahwa organisasi dapat dipandang dari perspektif perilaku individu dan kelompok
orang.
ü
Mengemukakan ide-ide yang lebih
berorientasi pada manusia dibandingkan dengan gagasan para pendukung manajemen
ilmiah.
ü
Berpendapat bahwa organisasi harus
didasarkan pada etika kelompok.
d. Chester
Barnard
ü
Seorang manajer sesungguhnya yang
berpendapat bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem sosial yang memerlukan
kerjasama diantara manusia.
ü
Berkeyakinan bahwa tugas seorang manajer
adalah berkomunikasi dengan para karyawan dan mendorong mereka untuk
mengerahkan usaha terbaik mereka.
ü
Yang pertama kali menggagas bahwa
organisasi merupakan sebuah sistem terbuka.
Tak perlu dipertanyakan lagi, kontribusi
terpenting dibidang OB diberikan oleh kajian-kajian Hawthorne, yaitu
serangkaian studi yang dilakukan di perusahaan Western Electric Company Works
dikota Cicero, Illinois, AS. Kajian-kajian ini dimulai pada tahun 1924, pada
awalnya dirancang dan dijalankan oleh para insinyur di Western Electric sebagai
sebuah eksperimen manajemen ilmiah. Mereka berminat mengetahui pengaruh
intensitas penerangan yang berbeda-beda pada produktivitas pekerja. Sebagaimana
halnya dalam semua percobaan ilmiah yang baik, dibentuklah kelompok-kelompok
pekerja untuk berperan sebagai variabel kendali dan variabel uji, dimana para
pekerja yang tergabung dalam kelompok variabel uji diminta untuk bekerja
dibawah intensitas penerangan yang berbeda-beda sedangkan para pekerja dalam
kelompok variabel kendali bekerja dibawah intensitas cahaya yang tetap. Para
insinyur mendapati bahwa kenaikan intensitas cahaya pada kelompok variabel uji
menyebabkan meningkatkannya produktivitas kedua kelompok.
Kemudian, yang lebih mengejutkan
mereka, dengan diturunkannya intensitas penerangan pada kelompok variabel uji,
produktivitas kedua kelompok terus meningkat. Bahkan, penurunan produktivitas
pada kelompok variabel uji hanya ketika mereka diberikan tingkat penerangan
yang setara dengan cahaya bulan di malam hari. Para insinyur menyimpulkan bahwa
intensitas penerangan tidak memiliki hubungan (pengaruh) langsung terhadap
produktivitas kerja kelompok dan bahwa ada hal lain yang lebih berperan dalam
membuahkan hasil-hasil tersebut.
Pada 1927, para insinyur Western
Electric meminta seorang profesor dari Harvard University, Elton Mayo, dan para
rekannya untuk bergabung didalam proyek kajian Hawthorne sebagai konsultan.
Maka, dimulailah sebuah kolaborasi yang berlangsung hingga tahun 1932 dan
membuahkan hasil eksperimen berkenaan dengan pendefinisian ulang desain
pekerjaan, perubahan-perubahan panjang hari kerja dan minggu kerja, penetapan
waktu istirahat kerja dan perancangan skema upah individu versus upah kelompok
kerja.
Para sarjana umumnya sependapat bahwa
kajian-kajian Hawthorne telah membawa dampak yang dramatis pada pandangan
manajemen terhadap peranan orang didalam organisasi. Mayo menyimpulkan bahwa
perilaku dan sikap seseorang terkait erat dengan orang-orang disekitarnya bahwa
faktor-faktor kelompok sangat memengaruhi perilaku individu, bahwa
aturan-aturan kelompok, sikap kelompok, dan rasa aman didalam kelompok, uang
merupakan faktor yang tidak terlalu berperan dalam menentukan output pekerja.
Kesimpulan-kesimpulan ini membangkitkan perhatian yang jauh lebih besar pada
faktor perilaku manusia didalam manajemen organisasi.
Walaupun para kritikus pendekatan ini
menyerang habis-habisan prosedur pelaksanaan, hasil-hasil analisis, dan
kesimpulan-kesimpulan tersebut, sejarah tidak memandang keabsahan akademis atau
pembuktian kebenaran kajian Hawthorne sebagai sesuatu yang penting. Hal yang
penting bahwa kajian-kajian tersebut telah meransang lahirnya minat yang besar
pada perilaku manusia dalam organisasi.
TERIMA KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar